Tujuan utama bisnis adalah profitabilitas, tumbuh dan memiliki sustainabilitas dalam jangka panjang. Untuk itu, bisnis haruslah dikelola dengan memperhatikan faktor internal dan eksternal sehingga organisasi dapat berselancar di atas gelombang perubahan yang sangat cepat. Usaha Bank juga harus dikelola dengan prinsip tersebut di atas, dibarengi dengan prinsip-prinsip kehati-hatian mengingat sifat dasar bisnis bank, intermediasi dan memiliki rasio utang (leverage) yang tinggi. Oleh karena itu, regulator mendorong agar Bank menerapkan prinsip tata kelola yang baik (GCG), penerapan manajemen risiko dan kepatuhan, sehingga profitabilitas dan permodalan terjaga dengan baik untuk menciptakan Bank yang SEHAT. Oleh karena itu, Bank harus membangun dan menerapkan kerangka Enterprise Risk Management (ERM) secara konsisten. Sesuai dengan definisinya, “ERM is the culture, processes and structures that are directed towards realizing potential opportunities whilst managing adverse effects”. (Australia/New Zealand Risk Management Standard). Penerapan ERM yang baik akan membuat pengelolaan tata kelola (G), Risk profil (R), Earning (E) dan Capital (C) atau (GREC) menjadi lebih mudah untuk menciptakan Bank yang lebih SEHAT. Dengan program ini, maka Bank akan lebih memahami: 1. Tata Kelola (G) yaitu struktur, proses dan outcome 2. Profil risiko (R) yaitu risiko inheren dan kualitas penerapan manajemen risiko (KPMR) 3. Rentabilitas (E) yaitu aspek kualitatif dan kuantitatif 4. Permodalan (C) yaitu aspek kualitatif dan kuantitatif termasuk ICAAP Solusi yang kami tawarkan: Program akan diawali dengan workshop sebagai tahapan membangun awareness dan dilanjutkan dengan evaluasi kebijakan. Evaluasi ini dilakukan dengan melakukan analisis kesenjangan (gap analysis), antara kondisi sekarang dengan kondisi masa depan (rencana strategis, rencana bisnis bank, orientasi bisnis). Durasi pekerjaan: Penerapan ERM sebagai usaha untuk peningkatan tingkat kesehatan bank akan dikerjakan dengan durasi 12 minggu