Konsultasi, Asesmen, dan Rekrutmen

Pengembangan Manajemen Kesehatan Bank



Anda Harus login sebelum membeli barang
Login

Tujuan utama bisnis adalah profitabilitas, tumbuh dan memiliki sustainabilitas dalam jangka panjang. Untuk itu, bisnis haruslah dikelola dengan memperhatikan faktor internal dan eksternal sehingga organisasi dapat berselancar di atas gelombang perubahan yang sangat cepat. Pada gilirannya, Bank memiliki kesehatan (soundness) yang baik. Pengelolaan neraca dan seluruh operasional bisnis bank juga harus memenuhi prinsip kehati-hatian agar Bank senantiasa SEHAT. Oleh karena itu, Bank senantiasa membangun dan menerapkan tata kelola yang baik (G) secara kuat, manajemen risiko (R) yang konsisten, sehingga aspek kuantitatif rentabilitas (E) dan permodalan (C) tercapai sesuai dengan visi/misi dan rencana bisnis bank (RBB). Dalam kerangka tersebut, Bank harus mengelola GREC dan three lines of defense agar peringkat komposit kesehatan Bank terus terjaga dan meningkat. Sesuai dengan POJK 4/POJK.03/2016 tentang penilaian tingkat kesehatan bank umum, menyebutkan bahwa kesehatan yang baik memungkinkan Bank untuk memasuki aktivitas yang semakin luas dan beragam. Beberapa di antaranya adalah pembukaan cabang dan jaringan, peningkatan status bank devisa, pengembangan produk/jasa baru diantaranya wealth management, bancassurance, spin-off bank syariah dll. Oleh karena itu, Bank perlu mengevaluasi GREC secara berkala sehingga kesehatan Bank berada pada peringkat komposit (PK 2) minimal SEHAT. Untuk mendapatkan dan menjaga kesehatan Bank yang baik tersebut, Bank perlu senantiasa mengenal Bank, membangun kerangka strategis yang dituangkan dalam rencana bisnis bank dan tercermin dalam kebijakan, sistem dan prosedur serta sistem pengendalian internal yang kuat. Hal-hal tersebut sesuai dengan prinsip tata kelola yaitu TARIF. Meskipun demikian, Bank perlu membangun kerangka manajemen risiko yang diturunkan dari toleransi risiko dan selera risiko Bank, sehingga kualitas penerapan manajemen risiko (KPMR) senantiasa selaras dengan risiko inheren. Demikian juga pengelolaan rentabilitas dan permodalan perlu dibangun dalam kebijakan dan komitmen untuk memenuhi hal-hal yang ditetapkan dalam rencana strategis Bank. Selain itu, Bank perlu sungguh-sungguh menyelesaikan temuan-temuan audit internal dan eksternal, khususnya OJK – tidak sekedar memenuhi rencana tindak lanjut hasil pemeriksaan (RTLP) – tetapi memperbaiki proses bisnis yang lebih efisien dan efektif serta menyelesaikan akar penyebab (root cause). Kerangka berpikir tersebut berada di setiap level organisasi, mulai dewan komisaris, dewan direksi, pejabat eksekutif hingga level terendah dalam organisasi. Setiap tindakan yang dilakukan dalam komitmen akan memberi kesan progres yang lebih baik bagi auditor, dan mencerminkan penerapan tata kelola yang baik pada setiap aspek Struktur, Proses dan Outcome. Aspek GCG menjadi perhatian serius bagi regulator (OJK) dan pihak yang berkepentingan lain, karena aspek ini ada di setiap proses bisnis. Oleh karena itu, penerapannya harus dijaga secara konsisten untuk membangun atmosfir dan udara yang baik dalam organisasi Bank. Tujuan Program ini diharapkan membantu Bank mengevaluasi komponen kesehatan (GREC). Secara khusus, program akan membantu Bank memahami komponen: 1. Tata Kelola (G) yaitu struktur, proses dan outcome 2. Profil risiko (R) yaitu risiko inheren dan kualitas penerapan manajemen risiko (KPMR) 3. Rentabilitas (E) yaitu aspek kualitatif dan kuantitatif 4. Permodalan (C) yaitu aspek kualitatif dan kuantitatif termasuk ICAAP Metode Program dilaksanakan melalui tahapan membangun awareness (berupa workshop) untuk tingkat pengurus dan pejabat eksekutif dan program konsultasi evaluasi kebijakan dan prosedur. Evaluasi ini dilakukan dengan melakukan analisis kesenjangan (gap analysis), antara kondisi sekarang dengan kondisi masa depan (rencana strategis, rencana bisnis bank, orientasi bisnis). Investasi dan Tim Konsultan Investasi akan dibicarakan kemudian. Tim Konsultan adalah konsultan LPPI yang berpengalaman pada bidangnya secara konseptual dan praktikal serta berpengalaman membantu Bank dalam memperbaiki tingkat kesehatan Bank. Beberapa fasilitator yang terlibat, diantaranya: 1. Hartadi A. Sarwono 2. Krisna Wijaya 3. Suwartini 4. Rizal A. Djaafara 5. Mulya E. Siregar 6. Edi Setiadi 7. Ahmad Fajar 8. Zainal Fanani 9. Lando Simatupang 10. Haryo P. Prasetyo 11. Budi Sulistio 12. Lista Irna

!{alertText.text}
Isi terlebih dahulu data berikut
Session chat telah berakhir. Untuk mengajukan kembali pertanyaan kepada admin, mohon untuk klik tombol di atas dan klik buat percakapan baru.
Tidak ada pesan yang cocok dengan yang anda cari
Session chat telah berakhir. Untuk mengajukan kembali pertanyaan kepada admin, mohon untuk klik tombol di atas dan klik buat percakapan baru.
Silahkan ajukan pertanyaan anda. Untuk mendapatkan transkrip chat, anda hanya perlu mengakhiri session chat dengan cara klik tombol dan pilih Akhiri Session