Konsultasi, Asesmen, dan Rekrutmen

  • Reviu Kebijakan dan Pedoman Tata Kelola Perbankan

Reviu Kebijakan dan Pedoman Tata Kelola Perbankan



Anda Harus login sebelum membeli barang
Login

Penerapan GCG pada Perbankan Indonesia Industri perbankan memiliki peran strategis dalam sektor keuangan di Indonesia. Sebagai lembaga intermediasi, melalui beragam produknya, perbankan dapat menjadi mesin pendorong dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang akhirnya menyejahterakan masyarakat. Dengan peran tersebut, perbankan harus dikelola dengan penuh kehati-hatian. Agar tujuan tercapai, semua bank harus menjalankan tata kelola perusahaan yang baik, sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan praktik-praktik terbaik sehingga dapat tercermin dalam kinerja yang baik. Penelitian LPPI (data GCG industri 2007-2018) menunjukkan semakin besar kelompok BUKU, maka penerapan GCG semakin baik. Hal tersebut terjadi karena bank yang tergolong dalam BUKU dan BUKU 4 merupakan bank-bank besar yang memiliki infrastruktur, kematangan organisasi, kompetensi sumber daya manusia yang lebih baik. Selain itu, “perhatian dan pengawasan” dari stakeholder menuntut BUKU 3 dan BUKU 4 yang mengelola volume besar untuk mengelola bank dengan lebih baik. Meskipun demikian berdasarkan uji statistik stasioner, peringkat komposit (PK) GCG BUKU 4 dan BUKU 3 cenderung meningkat (memburuk). 11 Faktor GCG Dalam rangka memastikan Tata Kelola yang baik (GCG), Bank harus melakukan penilaian sendiri (self-assessment) secara berkala yang paling sedikit meliputi 11 (sebelas) faktor penilaian penerapan Tata Kelola yaitu: 1. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab direksi 2. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab dewan komisaris 3. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas komite 4. Penanganan benturan kepentingan 5. Penerapan fungsi kepatuhan 6. Penerapan fungsi audit intern 7. Penerapan fungsi audit ekstern 8. Penerapan manajemen risiko termasuk sistem pengendalian intern 9. Penyediaan dana kepada pihak terkait (related party) dan penyediaan dana besar (large exposure) 10. Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan bank, laporan pelaksanaan tata kelola dan pelaporan internal 11. Rencana strategis bank Tren rata-rata PK perbankan nasional (industri) sejak 2007-2018 cenderung meningkat/ memburuk. Nilai tertinggi terjadi pada tahun 2015 dengan rata-rata 2,12. Untuk mengetahui stasioneritas data maka digunakan Uji Augmented Dickey Fuller dengan α = 5%. Dari uji tersebut diperoleh P-Value (0.3347) lebih besar dari α (5%), sehingga disimpulkan bahwa data perbankan selama 12 tahun tidak stasioner/tidak konsisten Berdasarkan hasil penelitian, penerapan GCG dalam jangka Panjang membuat korporasi tumbuh berkelanjutan dan EBITDA lebih tinggi dari rata-rata industri. Selain itu, peran pengawas (khususnya Dewan Direksi) menjadi sangat sentral dalam keberhasilan penerapan GCG. Meskipun demikian berdasarkan hasil studi, karena kepentingan masing-masing direktur dalam kondisi tertentu penerapannya menjadi tidak mudah, sehingga menuntut adanya nuansa pendekatan regulasi yang jelas tentang peran direktur/direksi. (Ettore Croci, The Board of Directors: Corporate Governance and the Effect on Firm Value, Palgrave, 2018) Kertas kerja biasanya tidak memberikan panduan dalam menentukan parameter penilaian. LPPI akan membantu pembuatan pembaruan Pedoman Tata Kelola GCG Bank BJB sehingga didapat parameter yang sesuai dengan tahap pengerjaan: 1. Diagnostic 2. Focus Group Discussion 3. Penyusunan Rekomendasi dan Revisi 4. Dokumen Beberapa Temuan Hasil FGD dengan Klien 1. Pengkinian Pedoman Tata Kelola (GCG) Pedoman Tata Kelola Bank BJB belum memiliki kertas kerja dan parameter yang dapat digunakan dalam menentukan peringkat, terlebih regulasi yang ada saat ini juga tidak secara rinci menjelaskannya. 2. Pedoman Tidak Tepat Sasaran Pedoman yang ada saat ini belum cukup menjawab pertanyaan stakeholder maupun shareholder berkaitan dengan penentuan peringkat, sehingga tujuan penggunaannya dirasa belum tepat sasaran. 3. Parameter Belum Dibuat Maksimal Data penunjang antar satker pada Bank BJB cukup lengkap. Namun untuk menentukan peringkat suatu faktor masih bersifat subjektif. Program ini akan menjawab: 1. Mengapa kebijakan dan buku pedoman perlu disusun atau direvisi 2. Bagaimana menetapkan kerangka mengenai GCG 3. Bagaimana menetapkan bobot-bobot faktor GCG dalam menentukan PK GCG (data historis dan regulasi) 4. Faktor yang dominan dalam mempengaruhi GCG Metode Konsultasi 1. Diagnostic 2. Focus Group Discussion 3. Penyusunan Rekomendasi dan Revisi 4. Dokumen

!{alertText.text}
Isi terlebih dahulu data berikut
Session chat telah berakhir. Untuk mengajukan kembali pertanyaan kepada admin, mohon untuk klik tombol di atas dan klik buat percakapan baru.
Tidak ada pesan yang cocok dengan yang anda cari
Session chat telah berakhir. Untuk mengajukan kembali pertanyaan kepada admin, mohon untuk klik tombol di atas dan klik buat percakapan baru.
Silahkan ajukan pertanyaan anda. Untuk mendapatkan transkrip chat, anda hanya perlu mengakhiri session chat dengan cara klik tombol dan pilih Akhiri Session