Jenis Barang | : | Ebook |
Mengelola Ketidakpastian Makroekonomi dan Mikroekonomi Risiko memang selalu berhubungan dengan ketidakpastian. Ketidakpastian muncul karena kurang atau tidak tersedianya cukup informasi tentang apa yang akan terjadi di waktu yang akan datang. Sesuatu yang tidak pasti (uncertain) dapat mengakibatkan dampak yang tidak mengenakkan, meski juga kadang memberikan dampak menguntungkan. Kemungkinan antara yang menguntungkan dan yang merugikan inilah yang membuat ketidakpastian menawarkan dua hal: opportunity dan risk. Memetakan kemungkinan inilah –terutama yang berkaitan dengan risiko–yang memunculkan ilmu manajemen risiko. Pembahasan mengenai manajemen risiko tidak setenar pembahasan mengenai marketing atau mengenai digital belakangan ini. Namun ketika Bank Indonesia mengadopsi aturan Basel Accord pada 2005, dan memperkenalkan istilah manajemen risiko sekitar 13 tahun lalu, isu ini makin mendapatkan tempat penting di industri perbankan. Saat ini manajemen risiko sudah menjadi hal yang wajib dilaksanakan, bukan hanya perbankan namun di hampir semua lembaga keuangan. Dan perkembangan itu terjadi hanya dalam rentang kurang lebih satu dasawarsa belakangan. Ke depan, pembahasan manajemen risiko akan terus mendapatkan tempat penting pada lembaga keuangan bahkan pada semua bisnis. Akan tetapi, hingga kini tidak banyak orang, bahkan bankir yang memiliki keahlian di bidang manajemen risiko, apalagi mampu menuliskan ide-ide dan pendapatnya dalam kerangka manajemen risiko. Oleh karena itu tidak banyak orang seperti Gayatri Rawit Angreni, yang sejak 2005 sudah aktif menulis mengenai manajemen risiko. Tulisan-tulisannya bahkan selalu disematkan dengan perkembangan bisnis yang dihadapi oleh perbankan dan juga institusi keuangan lainnya dan dimuat dalam Majalah Stabilitas dalam kurun waktu 2005-2017. Tulisan-tulisan itulah yang dirangkum dalam buku berjudul “Manajemen Risiko: Menjaga Stabilitas Makro dan Mikro”. Dengan rentang waktu yang panjang, tulisan-tulisan yang ada sudah barang tentu mampu menggambarkan segala kondisi dan perkembangan makroekonomi dan mikroekonomi yang dilalui oleh sektor keuangan. Oleh karena itu, apa yang dituliskan oleh Gayatri tersebut ibarat bunga rampai bagi pembahasan manajemen risiko di Tanah Air. Tulisan-tulisan dalam buku ini layak menjadi panduan dan inspirasi bagi para risk manager dan juga pihak-pihak yang tertarik dengan isu manajemen risiko. Bahkan tulisan-tulisan itu bisa menjadi bahan bagi para risk manager untuk mengambil keputusan. Buku setebal 440 halaman lebih yang dibagi menjadi enam bagian penting akan memperkaya siapa saja yang membacanya dalam hal manajemen risiko. Dengan ulasan yang ringan dan mudah dicerna, buku ini tidak hanya akan menjadi buku pegangan para risk manager, juga bisa menjadi buku pegangan bagi para mahasiswa atau pihak-pihak yang tertarik dengan isu manajemen risiko. Perempuan kelahiran Solo ini menuntaskan gelar sarjananya pada Institut Pertanian Bogor bidang Pertanian (1980), dan Master of Business Administration (MBA) University of Nebraska, in Lincoln, USA (1988). Dia memiliki keahlian yang sangat mumpuni di bidang manajemen risiko dengan memperoleh Sertifikat Manajemen Risiko Tingkat 5 - Eksekutif dari Global Association of Risk Professionals (GARP)-IRPA tahun 2004. Serta aktif mengikuti berbagai seminar baik di dalam maupun di luar negeri, khususnya yang berkaitan dengan manajemen risiko dan perbankan. Pengalaman kerjanya di perbankan selama hampir 30 tahun di perbankan, juga posisinya yang pernah menjadi Ketua Dewan Sertifikasi pada Badan Sertifikasi Manajemen Risiko (BSMR), memperkaya pemahamannya mengenai manajemen risiko.